Selasa, 20 Agustus 2013

Tarulah Dunia Fana Ini Di Telapak Tanganmu Karena kau Kekal di Akhirat kelak


Dikatakan: murka Allah swt pada hambanya karena tiga hal: Pertama, mengabaikan perintah Allah Kedua, memohon sesuatu namun tidak dikabulkan, lau marah kepada tuhannya. Allah swt berfirman, “Laki-laki yang pencuri dan perempuan yan mencuri, potonglah tangan keduanya” (QS. Al- maidah:38)
Para ahli fiqih berpendapat: orang yang mencuri 10 dirham akan
dipotong tangannya. Namun bukan beranrti dirham in i suci, hingga tangan seseorang pria mukmin harus dipotong karenanya. Namun ia dipotong karena dua pengertian yaitu, Pertama, karena ia telah melanggar kehormatan kaum muslimin Kedua, karena ia tidak ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya, dan mengiginkan harta orang lain. Allah swt memerintahkan agar tangannya dipotong sebagai ganjaran bagi perbuatannya, dan sebagai pembelajaran bagi orang lain, agar ia dapat ridha terhadap pembagian Allah swt. seorang mukmin harus ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya, karena ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya merupakan akhlak para nabi dan orang-orang salih. Berkata Syaqiq bin Ibrahim,”Aku bertanya kepada tujuh ratus orang ulama mengenai lima hal. Mereka semua menjawabnya dengan satu jawaban: Aku bertanya,”Siapa yang yang berakal?” Mereka menjawab,”Orang berakal adalah orang yang tidak mencintai dunia.” Aku bertanya,”siapa orang yang cerdas?” Mereka menjawab,”Ornag yang tidak tergoda oleh dunia.” Aku bertanya,”siapa orang yang kaya?” Mereka menjawab,”Orang yang ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya,” Aku bertanya,”Siapa orang yang faqih (berilmu tinggi)?” Mereka menjawab,”Orang yang tidak mau meminta tambahan.” Aku bertanya,”Siapa orang yang kikir?” Mereka menjawab,”Orang yang menahan hak Allah swt pada hartanya.” Berkata masruq, ”Ada seorang pria yang tinggal di pedalaman. Ia memiliki seekor anjing, seekor keledai, dan seekor serigala yang memangsa ayam jantan. Mereka semua bersedih. Tapi pria salih ini berkata, ”Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Lalu serigala datang lagi dan merobek perut keledai dan membunuhnya. Mereka semua bersedih, lalu pria itu berkata, “Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Kemudian giliran anjing yang dibunuh. Pria itu juga berkata, “Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Lalu suatu hari mereka sekeluarga bangun kesiangan. Mereka melihat penduduk sekitarnya sudah ditangkap, dan tinggal mereka sekeluarga. Pria itu berkata, “Ternyata menangkap penduduk yang terdengar suara anjingnya, keledai, dan ayam jantan.” Rupanya ada kebaikan bagi mereka dengan matinya hewan-hewan tersebut ddengan takdir Allah swt.” Saad bin Abi waqqash tiba di Makkah – ketika itu matanya sedang buta, para penduduk mendatanginya berbondong-bondong untuk minta doa kepadanya. Lalu ia mendoakan mereka semua satu persatu. Karena doanya mustajab (berpotensi terkabul). Berkata abdullah bin sa’ib,”Aku menemuinya ketika masih remaja. Aku mengenalinya, dan ia mengenaliku. Ia berkata,”Kamu kan pembaca al-Qur’an al-Karim pada penduduk Makkah?” Aku berkata, “Ya.” Aku berkata kepadanya, “Wahai paman, engkau bedoa untuk orang lain.jika engkau berdoa untuk dirimu sendiri, niscaya Allah swt akan mengembalikan pengelihatanmu.” Beliau tersenyam dan menjawab, “Wahai anakku, ketentuan Allah swt kepadaku lebih baik dai pengelihatanku.” Salah seorang hamba Allah swt berkata,”Aku pernah melakukan sebuah dosa besar.Lalu aku selalu menangsinya sejak enam tahun yang lalu. Aku sudah berusaha giat beribadah untuk bertobat dari dosa tersebut.” Lalu ia ditanya, “Dosa apa itu?” ia menjawab, “Suatu ketika aku pernbah berkata mengenai sesuatu yag telah terjadi, “Alangkah baiknya jika hal itu tidak terjadi.”

Tidak ada komentar: