Dikatakan:
murka Allah swt pada hambanya karena tiga hal: Pertama, mengabaikan perintah
Allah Kedua, memohon sesuatu namun tidak dikabulkan, lau marah kepada tuhannya.
Allah swt berfirman, “Laki-laki yang pencuri
dan perempuan yan mencuri, potonglah tangan keduanya” (QS. Al- maidah:38)
Para
ahli fiqih berpendapat: orang yang mencuri 10 dirham akan
dipotong tangannya.
Namun bukan beranrti dirham in i suci, hingga tangan seseorang pria mukmin
harus dipotong karenanya. Namun ia dipotong karena dua pengertian yaitu,
Pertama, karena ia telah melanggar kehormatan kaum muslimin Kedua, karena ia
tidak ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya, dan mengiginkan harta orang
lain. Allah swt memerintahkan agar tangannya dipotong sebagai ganjaran bagi
perbuatannya, dan sebagai pembelajaran bagi orang lain, agar ia dapat ridha
terhadap pembagian Allah swt. seorang mukmin harus ridha terhadap pembagian
Allah swt kepadanya, karena ridha terhadap pembagian Allah swt kepadanya
merupakan akhlak para nabi dan orang-orang salih. Berkata Syaqiq bin
Ibrahim,”Aku bertanya kepada tujuh ratus orang ulama mengenai lima hal. Mereka
semua menjawabnya dengan satu jawaban: Aku bertanya,”Siapa yang yang berakal?”
Mereka menjawab,”Orang berakal adalah orang yang tidak mencintai dunia.” Aku bertanya,”siapa
orang yang cerdas?” Mereka menjawab,”Ornag yang tidak tergoda oleh dunia.” Aku
bertanya,”siapa orang yang kaya?” Mereka menjawab,”Orang yang ridha terhadap
pembagian Allah swt kepadanya,” Aku bertanya,”Siapa orang yang faqih (berilmu
tinggi)?” Mereka menjawab,”Orang yang tidak mau meminta tambahan.” Aku
bertanya,”Siapa orang yang kikir?” Mereka menjawab,”Orang yang menahan hak
Allah swt pada hartanya.” Berkata masruq, ”Ada seorang pria yang tinggal di
pedalaman. Ia memiliki seekor anjing, seekor keledai, dan seekor serigala yang
memangsa ayam jantan. Mereka semua bersedih. Tapi pria salih ini berkata,
”Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Lalu serigala datang lagi dan merobek
perut keledai dan membunuhnya. Mereka semua bersedih, lalu pria itu berkata,
“Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Kemudian giliran anjing yang dibunuh.
Pria itu juga berkata, “Semoga hal ini mendatangkan kebaikan.” Lalu suatu hari
mereka sekeluarga bangun kesiangan. Mereka melihat penduduk sekitarnya sudah
ditangkap, dan tinggal mereka sekeluarga. Pria itu berkata, “Ternyata menangkap
penduduk yang terdengar suara anjingnya, keledai, dan ayam jantan.” Rupanya ada
kebaikan bagi mereka dengan matinya hewan-hewan tersebut ddengan takdir Allah
swt.” Saad bin Abi waqqash tiba di Makkah – ketika itu matanya sedang buta,
para penduduk mendatanginya berbondong-bondong untuk minta doa kepadanya. Lalu
ia mendoakan mereka semua satu persatu. Karena doanya mustajab (berpotensi
terkabul). Berkata abdullah bin sa’ib,”Aku menemuinya ketika masih remaja. Aku
mengenalinya, dan ia mengenaliku. Ia berkata,”Kamu kan pembaca al-Qur’an
al-Karim pada penduduk Makkah?” Aku berkata, “Ya.” Aku berkata kepadanya,
“Wahai paman, engkau bedoa untuk orang lain.jika engkau berdoa untuk dirimu
sendiri, niscaya Allah swt akan mengembalikan pengelihatanmu.” Beliau tersenyam
dan menjawab, “Wahai anakku, ketentuan Allah swt kepadaku lebih baik dai
pengelihatanku.” Salah seorang hamba Allah swt berkata,”Aku pernah melakukan
sebuah dosa besar.Lalu aku selalu menangsinya sejak enam tahun yang lalu. Aku
sudah berusaha giat beribadah untuk bertobat dari dosa tersebut.” Lalu ia
ditanya, “Dosa apa itu?” ia menjawab, “Suatu ketika aku pernbah berkata
mengenai sesuatu yag telah terjadi, “Alangkah baiknya jika hal itu tidak
terjadi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar