Senin, 10 Juni 2013

Kisah Laki-laki Tampan Yang Lebih Mencintai ALLAH

  Sulaiman bin Yasar adalah manusia yang paling tampan rupanya. Suatu ketika seorang wanita datang menemuinya, dan merayunya. Tapi dia menolaknya dan berlari keluar dari rumahnya meninggalkan wanita itu. Sulaiman berkata,”Pada suatu malam, aku bermimpi bertemu dengan nabi Yusuf  as. Nampaknya aku  berkata kepadanya,”Apakah engkau nabi Yusuf?” Ia menjawab, “Aku adalah Yusuf yang sudah berkeinginan. Sedangkan beliau membacakan firman ALLAH SWT;



“Sungguh, wanita itu telah  bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun   bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu Andaikan dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.....” (QS. Yusuf:24)


  Masih dari Sulaiman bin Yasar, sebuah kisah yang mengagumkan: yaitu ketika ia pergi dari Madinah untuk pergi haji bersama seorang temannya. Ketika mereka berdua tiba di Iwa’, temannya mendirikan tenda dan mengeluarkan perbekalan. Kemudian ia pergi ke pasar untuk membeli sesuatu, sedangkan Sulaiman duduk di dalam tenda. Dia adalah pria yang sanga tampan wajahnya dan sangat menjaga diri (wara’). Ternyata ada seorang wanita badui yang mengintainya dari atas bukit. Kemudian wanita itu turun gunung menuju Sulaiman dan berdiri hadapannya. Wanita itu mengenakan cadar dan sarung tangan. Kemudian ia membuka wajahnya, yang ternyata seperti bulan purnama (sangat cantik). Lalu wanita itu berkata,”Senangkan aku “. Sulaiman mengira wanita itu minta makanan. Lalu ia berdiri mengambil perbekalannya dan memberkannya kepada wanita itu. Tapi ia berkata, “ Bukan itu yang kuinginkan. tapi yang kuinginkan adalah yang dilakukan oleh seorang pria kepada isterinya.”  lalu Sulaiman berkata,”Temui saja Iblis.” Kemudian ia meletakkan kepalanya di antara kedua lututnya, dan terus menangis. Ketika wanita itu melihatnya seperti itu, segera ia mengenakan kembali cadarnya ke wajahnya dan beranjak pergi. Lalu ia memberitahukan hal kini kepada keluarganya. Tak lama kemudian, temannya datang. Ia melihat mata Sulaiman bengkak karena menangis, dan lehernya tercekat. Lalu ia berkata,”Apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab,”Aku baik-baik saja. Aku ingat anakku saja.” Temannya berkata, “Tidak, demi Allah, kamu pasti punya cerita. Kamu baru bersama anakmu tiga hari yang lalu.” Ia terus mendesaknya, hingga Sulaiman menceritakan kisah wanita Arab Badui tersebut. Lalu temannya meletakkan perbekalannya dan menangis tersedu-sedu. Kemudian Sulaiman balik bertanya,”Sedangkan kamu, apa yang membuatmu menangis?” Ia menjawab, “Aku lebih berhak menangis daripada kamu. Karena aku takut, jika aku yang berada pada posisimu aku tidak akan mampu bersabar terhadapnya.” Lalu mereka berdua menangis. Ketika Sulaiman tiba di Makkah, ia langsung Tawaf dan Sa’i kemudian pergi ke Hijir Ismail. Di sana ia duduk sambil memeluk lututnya hingga matanya mengantuk. Lalu ia tertidur. Di dalam mimpinya, ia melihat seorang pria tampan yang berpostur jangkung. Rupanya menawan dan baunya harum. Sulaiman bertanya kepadanya, “Allah swt merahmatimu, siapa kamu?” Ia menjawab, “Aku Yusuf.” Sulaiman bertanya lagi, “Apa aku sama sepertimu?” Ia berkata, “Ya”. Sulaiman berkata, “Kisahmu dengan isteri al-Aziz (pejabat kerajaan Mesir) sangat mengagumkan.” Yusuf menjawab, “tapi kisahmu dengan wanita di Iwa’ itu lebih mengagumkan.”


  Saudaraku ingatlah kita hidup di dunia ini hanya sebentar saja, tidak lain disini hanyalah tempat persinggahan kita, di akhirat nantilah kita akan kekal. Saudaraku sadarilah kemana kita setelah nafas kita terakhir dihembuskan, apa bekal kita. Sungguh penyesalan sajalah yang akan kita dapatkan nanti kelak. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita agar kita selalu di jalan sang KHALIQ. Cerita yang saya kutip dari sebuah buku yang berjudul “Kecerdasan Emosi Menurut AL-QUR’AN” ini pada bagian terapi maniak seks, bisa menyadarkan kita yaa saudaraku untuk kembali memohon ampun kepadaNYA. Kurang dan lebihnya saya ucapkan mohon maaf. Wassalamualakum. Wr. Wb

Tidak ada komentar: